Panggil Aku Berlian (2)

(Sebelumnya)

Aku dibesarkan oleh ibuku ini, yang sebenarnya adalah budeku, dengan penuh kasih sayang, tidak dibeda-bedakan. Ibuku ini punya tiga orang anak, anak pertama laki-laki, Mas Irwan, anak kedua dan ketiga perempuan, Mbak Ina dan Mbak Irma. Mas Irwan belum menikah hingga sekarang, sedang Mbak Ina dan Mbak Irma sudah menikah dan masing-masing memiliki dua orang anak.

 

Panggil Aku Berlian

Namaku Berlian Indah Vidyadhari, panggil saja aku “Berlian”. Aku, anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku laki-laki, Mas Nugroho, begitu aku biasa memanggilnya. Mas Nugroho lebih tua tiga tahun dariku, ia kini berusia 27 tahun. Mas Nugroho sangat tampan, kulitnya putih bersih, rambutnya ikal. Sayang, dia sedikit berbeda denganku, maksudku dia berbeda dari orang kebayakan dan laki-laki seusianya. Di usia yang menginjak tiga dekade, dia masih bersikap layaknya anak berumur empat tahun.

 

Kutuliskan Lagi Untai Kata Tentang Aku, Kamu, dan Takdir Bahagia Kita

Tiga hari, ya…baru tiga hari ini aku tidak melihat wajahmu. Kata anak jaman sekarang “lebay” atau biasa diartikan sebagai tindakan, ucapan atau apapun yang terlalu berlebihan. Memang baru tiga hari, namun kebiasaan bertemu denganmu hampir setiap hari, membuat waktu tiga hari ini terasa sedikit lebih lama dari biasanya.

 

Analogi Kaca Spion

Saat saya menjalin hubungan kembali dengan kekasih saya yang sekarang, ada sebuah analogi yang saya lemparkan untuknya. Ketika dia berfikir bahwa saya masih sangat sulit untuk melupakan masa lalu, meskipun saya sudah dengan jelas menceritakan hal apa saja yang saya lakukan hanya demi melupakan masa lalu saya.

Saat itu suatu malam dini, sekitar pukul 7 malam, kami (saya dancalon  kekasih saya yang baru) memutuskan untuk bertemu di taman kota. Saya mulai bercerita mengenai kisah saya dengan mantan, bukan berarti tidak bisa melupakan ya, namun lebih pada usaha untuk bersih-bersih memori buruk dari dalam otak. Saya bukan tipe yang bisa memendam, saya butuh mengeluarkan kotoran batin di otak, caranya ya dengan melacur alias melakukan curhat.